Nostalgia Lagi di Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) - Film Review
Mei 02, 2016
itu adalah sepenggal kalimat yang diucapkan oleh tokoh Cinta dalam film
romantis legendaris di tahun 2002 berjudul “Ada Apa Dengan Cinta” (AADC). film
yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kawan-kawan semua.
Terutama untuk kawan-kawan yang dulunya pernah menyaksikan film ini saat masih
masa-masa remaja dulu. AADC telah menuai
sukses pada tahun 2002 dan telah menjadi salah satu penggagas bagi bangkitnya
kembali industri perfilman di Indonesia.
Semenjak produser dari film AADC 2, Miles Film, mengumumkan akan membuat sekuel lanjutan dari
AADC, para netizen di Indonesia jadi sangat tidak sabar dan excited untuk
bernostalgia kembali dengan film yang satu ini. AADC 2 menjadi film yang sangat
dinanti-nanti kehadirannya oleh para pemirsa sejak awal tahun 2016. alhasil
baru setelah 3 hari penanyangan pertamanya saja, AADC 2 sudah berhasil tembus
700.000 ribu penonton seperti yang dilansir dalam situs bintang.com.
![]() |
sumber : Thejakartapost.com |
AADC 2 dibuka dengan sebuah adegan berlatar galeri seni kecil di
jakarta. Cinta (Dian Sastrowardoyo) dan teman-teman se-gengnya, Maura
(Titi Kamal) , Milly (Sissy Prescillia) , dan Karmen (Adinia Wirasti) lagi asik
kumpul-kumpul sambil ngopi. Di adegan tersebut sang sutradara juga sekalian
mengenalkan beberapa tokoh-tokoh baru yang ceritanya telah menghiasi
kehidupan para pemain utama, diantaranya
Chris (Christian Sugiono) sebagai suami
Maura dan Trian (Ario Bayu) sebagai tunangan Cinta. Yang paling mengejutkan
lagi Mamet (Dennis Adhiswara), cowok kacamata yang dulu pernah nganterin Cinta
dkk. ke bandara di film AADC, sekarang diceritakan telah menikah dengan Milly.
Cinta dan teman-temannya memutuskan untuk liburan bersama ke yogyakarta untuk
merayakan kembalinya Karmen yang ceritanya sudah lama menghilang dari geng karena ada sebuah masalah kecanduan narkoba dan konflik rumah tangga.
sumber : Bintang.com |
Di belahan dunia lainnya, Rangga (Nicholas Saputra), menjalani
hari-harinya sebagai seorang fotrografer, penulis , dan pemilik kedai kopi
kecil di kota New York, Amerika Serikat.
14 tahun Rangga menetap di Amerika dan belum pernah kembali lagi ke Indonesia.
Kegalauan tentang seorang Cinta yang pernah menjadi bagian penting dalam
hidupnya merasuki Rangga. Ditambah lagi tiba-tiba Rangga mendapat sebuah
kunjungan mendadak dari adik tirinya yang bernama Sukma (Dimi Cindyastira). Adik tiri yang baru
kali itu ditemuinya, membawa kabar berita tentang Ibu Rangga yang sudah sekian tahun menghilang. Sukma meminta
Rangga untuk pulang ke Indonesia dan
menemui Ibu. Rangga awalnya tak mau menemui Ibunya, namun akhirnya dia
memutuskan untuk kembali juga. Rangga kemudian pulang ke Indonesia dan pergi Ke
Yogyakarta di mana Ibunya tinggal. Dari sinilah cerita tentang dua insan, Cinta
dan Rangga, dimulai kembali.
![]() |
sumber : sapujagat.com |
Pada saat awal-awal menonton film ini, penonton pasti akan sadar bahwa
tokoh Alya yang dulu diperankan oleh Ladya Cheryl, tidak muncul. Dalam film
kedua ini, tokoh Alya diceritakan telah meninggal karena kecelakaan beberapa tahun
silam.
Penonton sekalian tentu masih ingat pada bait-bait puisi yang ditulis
oleh rangga dan juga puisi karangan Chairil Anwar dalam buku “Aku” pada film AADC. Di film kedua ini
produser masih mempertahankan ciri khas tokoh Rangga yang begitu puitis dalam
kesendiriannya. AADC 2 akan memanjakan anda dengan monolog tokoh Rangga yang
berisi puisi-puisi indah tentang seorang Cinta dan kegalauannya akan rasa yang
masih membekas. Setelah saya baca di salah satu situs berita online www.showbiz.liputan6.com,
bait-bait puisi yang indah dan terdengar dewasa itu ternyata merupakan
ciptaan seorang sastrawan dan penyair kenamaan kelahiran Bone, M. Aan
Mansyur. Aan Mansyur dipercaya oleh sang
produser, Mira Lesmana, untuk membuat berbagai bait puisi yang dapat menyihir
penonton untuk termenung sebentar sembari mengagumi isinya. Puisi-puisi
karangan sastrawan ini ternyata juga begitu dikagumi oleh Dian Sastrowardoyo
dan Adinia Wirasti.
![]() |
sumber : selasar.com |
AADC 2 mengambil latar tempat di tiga lokasi yaitu kota New York,
Yogyakarta, dan Jakarta. Yogyakarta banyak mendapat sorotan pada film ini
karena lokasi tersebut merupakan tempat bertemunya kembali tokoh Cinta dan
Rangga. Ada banyak tempat-tempat menarik di sekitar kota yogyakarta dan magelang yang masuk ke dalam
film ini seperti Istana Ratu Boko, Kota Gedhe, Klinik Kopi, Papermoon Puppet
Theatre, dan Punthuk Setumbu. Ada salah satu lokasi
menarik bernama Rumah Doa Bukit Rhema yang menjadi latar adegan tokoh Cinta dan
Rangga berbincang sepanjang malam
dan menyaksikan matahari terbit dari atas atap bangunan
tersebut. Bangunan tersebut ternyata merupakan sebuah bangunan gereja berbentuk
ayam yang terletak di Desa Kembanglimus, Magelang.
AADC 2 tidak hanya akan membuat kamu bernostalgia dengan bait-bait
puisi indah tapi juga dengan soundtrack-soundtracknya.
Ada beberapa track yang dulu pernah mengisi film AADC di tahun 2002 seperti
track berjudul “Bimbang” dan “Suara Hati Seorang Kekasih” , dimunculkan kembali
di film kedua ini. Tak hanya nostalgic tracks tersebut saja yang
dihadirkan pada film AADC 2 ini, sejumlah track-track baru yang tak
kalah easy listeningnya seperti
“Ratusan Purnama”, “Jangan Ajak-ajak Dia”, dan “I'm Still Loving You” akan
mewarnai jejak perjalanan tokoh Cinta dan Rangga di sepanjang film.
Tokoh Rangga masih lekat dengan image cool dan very lovable. Tetapi
Saya pribadi merasa bahwa tokoh Rangga
di AADC 2 telah berubah menjadi sosok laki-laki yang lebih hangat dan lembut,
bukan seperti Rangga di film AADC yang terkesan penyendiri dan begitu dingin.
Saat awal kemuculannya, Rangga digambarkan terlihat begitu murung dan galau
karena pikirannya dipenuhi oleh urusan cinta dan keluarga. Sementara tokoh
Cinta digambarkan sebagai sosok
perempuan sosialita kota yang mandiri dan dewasa namun masih memiliki
rasa egoisme tinggi dan juga sikap manja, terutama di depan mantan pasangannya,
Rangga. Cinta masih saja suka jaim di depan Rangga, mudah tersinggung, sering
curiga, dan sering merajuk. Meskipun begitu, dalam film ini, tokoh Rangga
selalu saja bisa menaklukan hati Cinta dan membuat Cinta berlama-lama di
dekatnya.
![]() |
sumber : oketrus.com |
Penonton akan melihat bagaimana
Rangga mencoba setahap demi setahap untuk meluluhkan hati Cinta. Perlahan
Rangga membawa kembali sebuah rasa lama yang pernah mereka berdua rasakan.
Perlahan mereka berdua menjadi seolah tak berdaya dalam sebuah kebetulan yang
diciptakan semesta. Lewat semua obrolan dan perjalanan mereka berdua ke
berbagai tempat di yogyakarta, penonton akan diajak untuk menikmati momen di
mana Cinta dan Rangga sama-sama mencoba untuk menyelami perasaan masing-masing
dan sekaligus mencoba untuk menahan diri dari sebuah kisah kasih lama.
Gaya berdialog antara tokoh cinta dan rangga masih sama seperti pada
film AADC dulu. Cinta dan Rangga masih selalu menggunakan kata 'Saya' dan
'Kamu' saat berbincang. Akan tetapi menurut saya, penggunaan bahasa yang
terlalu baku kadang membuat beberapa dialog terkesan agak kaku. Sementara itu
Dialog-dialog antara tokoh Cinta dengan teman-teman akrabnya cenderung lebih
santai. Humor segar akan menghiasi berbagai dialog antara Cinta and the gang. Kalian pastinya tak akan luput dari tawa ketika tokoh Milly, Mamet,
dan Maura sudah beraksi.
![]() |
sumber : Muvila.com |
Saat alur cerita hampir mencapai puncaknya, awalnya saya berpikir bahwa
adegan terakhir film AADC 2 akan mirip seperti saat di film pertamanya. Namun
ternyata saya salah sangka. Sang sutradara ternyata memberikan sedikit twist
lagi di saat akhir dan kemudian barulah membawa penonton ke sebuah ending
yang bahagia.
Secara keseluruhan AADC 2 tidak melulu bercerita tentang asmara antara
tokoh Cinta dan Rangga, namun juga tentang ikatan keluarga yang pernah hilang,
tentang persahabatan, tentang perjalanan, dan tentang cita. AADC 2 tidak akan
membuat kamu mual dengan cerita yang terlalu manis nan dramatis. Kamu hanya
akan disuguhi cerita yang lebih dewasa berbalut dialog yang mengalir dan
sederhana serta soundtrack dan karya sastra puisi yang menghanyutkan. Sembari menontonnnya kamu
mungkin akan banyak senyum-senyum sendiri atau terdiam sesaat sembari tenggelam
dalam suara tokoh Rangga yang membaca bait-bait puisi.
![]() |
sumber : beritaseleb.com |
Meskipun AADC 2 telah mengobati rasa kangen saya dan membuat saya
bernostalgia ria, saya tetap merasa kecewa saat tokoh Alya tidak hadir lagi
dalam film kedua ini. Saya juga merasa bahwa akhir dari film ini kurang greget.
Sebagai penonton saya mengharapkan suatu momen yang lebih di akhir cerita.menurut saya twist yang diberikan sebelum ending malah membuat adegan di film tersebut terkesan seperti ftv stasiun lokal. kurang bagus jatuhnya. Setelah adegan terakhir, jangan dulu cepat-cepat beranjak dari kursi anda. Sang
sutradara ternyata telah menyiapkan sebuah adegan tambahan yang pastinya akan
membuat anda tertawa. AADC 2 membuat saya puas dan sudah mengobati rasa rindu
akan kelanjutan kisah Cinta dan Rangga.
Sekian dulu review yang bisa saya buat kali ini. Kilasan film yang saya
buat ini hanyalah sebuah kilasan sederhana dari kacamata penikmat film awam,
bukan kritikus ataupun pengamat film profesional. Kalau nanti setelah baca
review ada kawan-kawan yang mau kritik, silahkan saja dan sangat diperbolehkan.
Terima kasih banyak kawan-kawan sudah mau mampir ke blog saya. Selamat menonton
semuanya :)
0 komentar